Thursday, March 31, 2011

Cummins Engine

MELEPAS DAN MEMASANG  PUSHROD, CROSSHEAD,INJECTOR LINK DAN ROCKER ARM / ROCKER LEVER

Melepas Rocker Arm Cover
Tandai lokasi rocker arm cover bila memiliki kekhususan
Buka rocker arm cover dan gasket.
Buang gasket lama.

Melepas Rocker Arm
Kendorkan locknut semua rocker arm.
Kendorkan adjusting screw semua rocker arm.
Perhatian : saat mengendorkan adjusting screw STC injector rocker arm, pegang STC injector link agar jangan sampai jatuh kedalam cylinder head.
Lepas STC injector link
Lepas semua rocker arm
Ambil push rod valve dan push rod injector

Melepas STC Injector
Lepas STC oil jumper tube, buang O-ring dan seal washer.
Lepas dua buah screw, lepas injector clamp.
Gunakan injector puller (P/N : 3823024, untuk K38 & K50), lepas STC injector.
Perhatian : Hati-hati jangan sampai STC tapet lepas dari injector dan jatuh.
Buang O-ring dan seal ring.

Memasang Injector
Pasang O-ring (1), (2), dan (3). Identifikasi O-ring :
1.     Ada titik atau strip merah
2.     Tidak ada titik atau strip
3.     Ada titik atau strip hijau
Lumasi O-ring pakai minyak sayur (vegetable oil).
Pasang seal ring (4).
Pastikan orifice screen terpasang di injector
Pasang STC tappet
Posisikan injector ke dalam lubang. Putar injector sehingga lubang pada bagian stop screw mengarah ke lubang suplay di rocker arm housing.






BOM Komatsu

1.   PEMASANGAN O-RING PADA HOSE DAN PIPING.
O-ring digunakan untuk menyekat bagian yang bergerak dan bagian yang tidak bergerak (fixed).
1.     Pastikan bahwa permukaan flange dan O-ring groove bebas dari takik (dent), permukaan yang kasar atau cat.
2.     Pastikan bahwa O-ring kontak dengan sisi diameter luar bila dipasang pada hose atau piping bertekanan (sisi discharge pressure).
3.     Pastikan saat pemasangan  O-ring bebas dari terpuntir.
4.     Pada dasarnya O-ring tidak perlu dipasang menggunakan adhesive (perekat). Walau begitu adhesive (contoh : grease) dapat diberikan pada O-ring yang mudah lepas dari groove-nya, tapi jangan terlalu banyak.

2.     PACKING
Packing utamanya digunakan untuk menyekat piston dan rod pada silinder.
Pemasangan
1.   Periksa arah penyekatan sebelum pemasangan packing.
2.     Piston packing
Pertama tempatkan satu bagian packing kedalam groove, kemudian tarik bagian yang berlawanan dari packing melewati atas piston dan tempatkan pada groove.
3.     Rod packing
Masukkan packing ke groove dengan membengkokkan dalam bentuk oval atau hati, setelah duduk di groove,  ratakan dengan jari.

3.   BACKUP RING
      Backup ring digunakan bersama-sama dengan packing  dan O-ring untuk membantu menahan tekanan tinggi.

4.  SEAL RING
Performance penyekatan seal ring kurang bila dibanding packing, tetapi gaya gesek seal ring lebih kecil dibanding packing. Seal ring digunakan pada silinder, swivel joint, dsb.
Pemasangan
1.     Pasang backup ring lebih dulu.
2.     Tempatkan satu bagian pada groove, tarik bagian yang berlawanan melewati sisi atas komponen dan masukkan kedalam groove.

5.   DUST SEAL
Dust seal dimasukkan dalam silinder rod cover dan mencegah  debu dan air hujan masuk.




1.     PEMASANGAN KLEM (JUBILEE CLIP).
1.     Klem digunakan pada hose-hose bertekanan rendah (hose-hose cooling system).
2.     Posisi pemasangan klem.
3.     Arah pemasangan klem.
4.     Pemeriksaan setelah pemasangan.

2.     PEMASANGAN SNAP RING.
1.     Ada 2 jenis snap ring (menurut kegunaannya)
a.     Untuk shaft (INNER STOP TYPE)
b.    Untuk lubang (OUTER STOP TYPE)

2.     Pastikan snap ring terpasang sempurna pada groove. Ia harus terputar saat didorong dalam arah memutar dengan menggunakan driver.

4.   PEMASANGAN (PRESS-FIT) OIL
1.     Structure
2.     Pemasangan (press-fit) oil seal
a.     Pasang main lip dari oil seal mengarah kesisi oli hidrolik.
b.    Periksa bahwa tidak ada takikan, baret atau material asing yang menempel pada permukaan pemasangan.
c.     Pasang oil seal  menggunakan press-fit tool (menggunakan jig dan press tool), jangan langsung memukul menggunakan hammer. Hati-hati jangan sampai oil seal miring kedudukannya.
d.    Berikan sealant/liquid gasket (LG-1 atau LG-5)pada permukaan lubang housing yang terbuat dari besi tuang (cast iron) untuk mencegah kebocoran oli.
e.     Berikan grease pada bagian bibir oil seal setelah pemasangan untuk mencegah gesekan kering (dry friction) saat pertama kali bergerak.
f.     Ketika bibir seal terlipat saat shaft dimasukkan kedalam oil seal, jangan terus dipaksa masuk, tetapi tarik kembali shaft sambil diputar sampai bibir seal kembali keposisi semula.

5.   PEMASANGAN TWIST SEAL.
Twist seal tersusun dari metalic ring dan rubber (rubber bush). Berfungsi sebagai cushion dan oil seal. Saat pemasangan ia press fit pada kedua sisi diameter luar dan dalam.

1.     Sebelum pemasangan.
a.     Periksa sisi pemasangan (press fitting side) dari twist seal maupun housingnya bebas dari takikan (dent), baret atau menmpelnya material asing.
b.    Jangan mencuci twist seal dengan larutan pencuci dari bahan organik (bahan dasar minyak bumi), karena rubber bush dapat terlepas.
2.     Saat pemasangan
a.     Beri liquid gasket (LG-6) pada seluruh permukaan pemasangan twist seal.
b.    Jangan memukul langsung permukaan twist seal menggunakan hammer besi (gunakan press fit jig).

6.   PEMBERIAN LIQUID GASKET.
1.     Pemberian pada bagian berulir.
a.     Pastikan bahwa bagian berulir tersebut (male dan female) bebas dari cacat, debu, oli dan grease. Cacat dan debu membuat lapisan sealant tidak seragam dan mengakibatkan oli bocor. Oli dan grease mengakibatkan tidak adanya sealing efect pada liquid gasket tersebut.
b.    Berikan liquid gasket kesekeliling bagian berulir (male part).
c.     Hindari pemberian sealant pada sisi female  pada part berulir.
d.    Beri lagi sealant  ketika karena satu hal bagian berulir tadi dikendorkan lagi setelah dikencangkan.
e.     Gunakan seal tape menggantikan LG-5, bila oli dan grease tidak mungkin dibersihkan.

2.     Pemberian pada part yang berpasangan
a.     Pastikan bahwa part yang berpasangan bebas dari debu, oli dan grease.
b.    Berikan liquid gasket kesekeliling permukaan yang berpasangan tanpa terputus, dan pasang part yang berpasangan (mating surface) segera setelah diberi liquid gasket.
c.     Jangan gerakkan cover (Yang telah diberi liquid gasket) setelah terpasang, karena liquid gasket akan rusak.
d.    UNTUK APLIKASI KHUSUS
Untuk mencegah gasket (paper) terjatuh dari cover.
·         Liquid gasket (LG-4 atau lainnya) diberikan keseluruh permukaan dari sisi case, dan gasket ditempelkan pada liquid gasket tersebut.
·         Pasang cover, dan kencangkan bolt.

7.     PEMBERIAN ANTIFRICTION AGENT
1.     Jangan mencairkan antifriction agent lebih dari yang diperlukan. Antifriction agent dapat cair dengan oli engine, gear oil dan hidrolik oil.        
2.     Berikan antifriction agent secara merata dan tipis pada permukaan press fit, bagian berulir, dsb.

8.     PEMBERIAN LIQUID ADHESIVE
1.     Pemberian screw lock (LT-2, Locktite)
a.     Bersihkan part berulir (bolt/screw) yang akan diberi LT-2 dari grease, oli dan air.
b.    Part dimana screw lock (lock tightener) diberikan.
c.     Jangan mengencangkan atau mengendorkan kembali bolt yang telah dikencangkan.


9.     PEMASANGAN SEAL TAPE
1.     Mulailah melilitkan seal tape pada thread kedua. Tegangkan seal tape saat dililitkan, sehingga seal tape
      mengikuti bentuk ulir.
2.     Setelah dililitkan, tekan-tekan dengan ibu jari agar seal tape menempel ketat pada ulir.
3.     Lilitkan seal tape kearah kanan pada screw putar kanan.
4.     Lilitkan seal tape tanpa terputus. Banyaknya lilitan cukup 1,5 lilitan, tidak boleh lebih dari 3 lilitan.
5.     Lilitkan seal tape pada screw yang mempunyai lubang yang selalu basah oleh oli. Jangan gunakan liquid gasket.
6.     Terlalu berbahaya menggunakan seal tape pada fuel system component.

Self Learning Preventive Maintenance 2


IX. TROUBLE  ANALYSIS


1.    Blow-By Pressure Terlalu Tinggi :
·         Terjadi keausan pada Ring Piston & Liner
Sebabnya : - Interval Penggantian oil terlalu lambat.
- Incomplet Combustion
- Pori-pori Air Cleaner membesar, karena jaring
   diganti atau penyemprotan dengan tidak tinggi
·         Engine Breather buntu
·         Valve, valve seat valve stem, keausan berlebihan.
·         Turbo charger, sisi turbin bocor.

2.    Exhaust Temperature Terlalu tinggi
Pada dasarnya : Air excess ratio menjadi rendah, disebabkan oleh :
·         Air cleaner buntu
·         Valve clearance membesar
·         Turbocharger tidak berfungsi.
·         Timing tidak tepat
·         Quantity fuel membesar (jumlah fuel yang diinjeksikan)

3.    Exhaust Temperature Terlalu Rendah … disebabkan oleh :
·         Valve clearance terlalu kecil
·         Timing tidak tepat
·         Quantity fuel kecil                      
·         Engine Low Power, karena Fuel filter / strainer buntu.     

4.    Boost Pressure Terlalu Rendah
Catatan : Air Cleaner Good Condition
·         Penyebabnya turbo tidak berfungsi
·         Terjadi kebocoran / udara dari sisi exhaust / intake manifold

5.    Stall Speed Terlalu Rendah, penyebabnya :
·         Engine low power
·         Scavenging pump tidak berfungsi.
·         Strainer T/C buntu.

6.    Stall Speed Terlalu Tinggi
Pada dasarnya Oli didalam T/C kurang, disebabkan :
·         Oli kurang
·         Setting Relief valve terlalu rendah
·         Setting Regulator system terlalu rendah
·         Transmission Pump tidak berfungsi.
·         Strainer buntu.

7.    Pump Flow - Rate Rendah
·         Internal Leakage telah membesar
·         Strainer buntu
8.   Steering wheel play terlalu besar
·         Adjustment pada gear box tidak benar
·         Terjadi ke ausan pada worm gear.
·         Terjadi keausan pada rod-end nya.

9.    Braking Effect Distance terlalu besar, disebabkan :
·         Air pressure rendah ® untuk WA 350 - Up
·         Setting Relief pada brake rendah.
·         Terjadi keausan pada Disc brake / pad.
·         Master brake tidak berfungsi.
·         Brake pedal play terlalu besar.

10.  Modulating Time terlalu besar, disebabkan :
·         Disc-plate mengalami keausan sehingga (strokenya besar)
·         Flow pump kurang
·         Oli kotor
·         Transmssion Strainer buntu.

11.  Boom Drift besar (hyd. Dift.), disebabkan :
·         Terjadi Kebocoran pada piston rod & control valve

12.  Engine Hunting
Pada dasarnya fuel kemasukan udara, karena
·         Filter kendor, dan
·         Cari sebab-sebab lain yang berhubungan dengan udara.

13.  Engine Overheat disebabkan oleh :
·         Air kurang
·         Belt kendor
·         Radiator Fin / core buntu
·         Radiator pressure rendah (radiator cap bocor)
·         Thermostat Jammed tertutup
·         Water pump rusak.

14.  Charging system tidak berfungsi, disebabkan :
·         V-Belt kendor
·         Fuse putus
·         Specific Gravity Battery Electrolyte terlalu rendah.
·         Alternator tidak berfungsi
·         Regulator tidak berfungsi, dan
·         Lihat Wiring Diagram.

15. Torque Converter Over heat disebabkan :
·         Oli pada case transmission banyak
·         Operasi selalu Over Lead.
·         Sama dengan stall speed tinggi.
16.  Transmission Slip, disebabkan :
·         Transmission oil pressure drop.
·         Clutch pack aus / bocor.
·         Main relief valve spring lemah (WA).
·         Oli kotor.
·         Masuk angin / udara dalam system.

17.  Steering terasa berat
·         Masuk angin / udara dalam system.
·         Strainer buntu.
·         Linkage adjustment tidak benar.
·         Flow Pump kurang.
·         Demand valve tidak berfungsi (WA).

18.  Parking brake tidak mau release
·         Piston bocor pada chamber (WA)
·         Air Pressure drop.
·         Air valve tidak berfungsi.

19.  Gerakan Work Equipment Lambat
·         Terjadi kebocoran flow
·         Linkage (keausan pada ball joint,  dan lain-lain).

20.  Transmission Cut-Off tidak bekerja
·         Electrical switch tidak berfungsi.
·         Solenoid valve tidak bekerja.

A. Pada DUMP TRUCK


21.  ECMV  Pressure Tidak Tercapai
Penyebabnya adalah :
·         Transmission oil pressure drop
·         Piston mengalami keausan/bocor.
·         Oil kotor.
·         Masuk angin/udatra kedalam sistem
·         Controller rusak
·         ECMV-nya sendiri rusak

22.  Lock-Up Clutch Pressure Terlalu Rendah
Penyebabnya adalah :
·         Transmission oil pressure drop.
·         Transmission oil pump rusak.
·         Piston bocor/aus.
·         Oil kotor.
·         Masuk angin/udara ke dalam sistem.
·         Controller rusak.
·         Lock-Up Valve rusak.
·         Lock-Up Solenoid rusak.
23.  Retarder Brake Tidak Berfungsi
Penyebabnya adalah :
·         Tekanan udara kurang.
·         Retarder Brake Valve rusak.
·         Double Check Valve rusak.
·         Reducing Valve rusak

24.  Braking Effect Terlalu Jauh
Penyebabnya adalah :
·         Tekanan udara berkurang.
·         Brake Valve rusak.
·         Double Check Valve rusak.
·         Relay Valve rusak
·         Brake Chamber rusak.
·         Piston bocor.

25.  Torque Converter Lock-Up Clutch Tidak Bekerja
Penyebabnya adalah :
·    Speed Sensor tidak bekerja.
·    Controller tidak berfungsi.
·    Lock-up clutch pressure terlalu rendah.

26.  Torque Converter Low Eficiency
Penyebabnya adalah :
·         Torque Converter Relief Valve setting terlalu rendah.
·         Oil Flow yang masuk ke Torque Converter kurang.
·         Internal Leakage pada Torque Converter terlalu besar.

B. Pada NISSAN PRODUCT.

27.  Engine Knocking
Penyebabnya adalah :
·    Incorrect Injection Timing (terlalu cepat / lambat
·    Fuel Injection tidak baik (tidak mengabut, setting pressure rendah, nozzle spring putus)

28.  Clutch Slips
Penyebabnya adalah  :
a.   Clucth Lever play tidak normal
·         tidak ada play pada clutch pedal
·         pressure spring lemah
·         clutch-disc, flywheel/pressure plate   
·         kemasukan air.
b.   Clutch Lever tidak ada play-nya :
·         clutch master cylinder di-set terlalu panjang
·         clutch -disc telah mengalami keausan.
·         push-rod pada clutch booster di-set terlalu  panjang.
·         clutch cylinder return port tersumbat buntu.
29.  Unit Bergetar Saat Clutch Engage
Penyebabnya adalah :
a.     Rivet pada clutch-disc terlepas
b.     b. Diapraghma Spring patah/putus.
c.     Pressure Spring patah/putus
d.     Damper Spring putus/patah.

30.  Propeller Shaft Bergetar
Penyebabnya adalah :
a.     Propeller Shaft dan Spline Yoke tidak lurus.
b.     Propeller Shaft twist/bending
c.     U-Joint Journal/Needle Roller Bearing aus.
d.     Pemasangan Propeller Shaft kendor.
e.     Propeller Shaft tidak balance.
f.     Center Bearing patah/aus.

31.  Clutch Pedal Terasa Berat
Penyebabnya adalah :
a.     Clutch booster rusak atau air cleaner buntu
b.     Bushing   Release   Shaft  jammed  atau   pelumasannya  kurang.
c.     Release Bearing Collar bending.
d.     Release Lever Bushing kurang pelumasan.

32.  Gear Shifting Terasa Berat,
Penyebabnya adalah :
a.     Control Linkage
·         adjustment control linkage tidak benar.
·         control linkage journal kendor.
·         control linkage bengkok
b.     Transmisi
·         bearing rusak/aus
·         syncrhomesh mechanism tidak berfungsi.
·         gear shaft rusak/aus.
·         shifter shaft rusak

33.  Transmisi Netral Sendiri
Penyebabnya adalah :
a.     Control Linkage
·         poor condition
·         shift lever bergerak karena unit bergerak.
b.     Transmission
·         locking ball aus/ball groove aus pada shifter shaft.
·         locking spring patah/putus.




34.  Steering Terasa Berat,
Penyebabnya adalah :
a.     Low hydraulic pressure
b.     Pelumasan pada Steering Gear kurang
c.     Kemasukan udara pada sistem
d.     Spool Valve tidak berfungsi
e.     Power Piston O-Ring atau Seal Ring mengalami keausan ataupun rusak.
f.     Power Cylinder dan Piston aus/rusak.

35.  Brake Spring Tidak Mau Release
Penyebabnya adalah :
a.     Terjadi kebocoran udara pada piping
b.     Tekanan udara kurang dari standardnya.
c.     Piston pada Spring Brake Chamber aus/rusak.
d.     Seal pada piston  Spring Brake Chamber rusak
e.     Terjadi kebocoran udara pada Relay Valve.     

36.  Braking Effect Distance Terlalu Jauh
Penyebabnya  adalah :
a.     Brake Valve stroke terlalu kecil.
b.     Camshaft tidak berfungsi.
c.     Push Rod pada Brake Chamber di-adjust terlalu pendek.
d.     Gerakan Relay Valve lambat/rusak.
e.     Brake Shoe Clearance terlalu besar.

C. Pada TIMBERJACK


37.  Winch Slips
Penyebabnya adalah :
a.     Setting oil pressure terlalu rendah.
b.     Seal pada piston Winch bocor.

38.  Differential Lock Tidak Mau Engage
a.     Seal piston bocor
b.     Piston jammed SKD 450C
c.     Oil Pressure drop.

39.  Gas Buang Berwarna Hitam,
Penyebabnyaadalah :
a.     Air Cleaner buntu.
b.     Bolt Intake manifold kendor.
c.     Pengabutan nozzle jelek.
d.     Compression pressure rendah.




40.  Transmission Overheat
Penyebabnya adalah : 
·    Jumlah oli kurang
·    Oil Filter buntu                  
·    Oil Cooler buntu                
·    Salah peng-operasian
·    Engine overheat
·    De-Clutch tidak berfungsi
·    Transmission Clutch aus.
·    Tekanan oli terlalu rendah

41.  Gear Shifting Berlangsung Lambat
Penyebabnya adalah :
·    Control Lever EGS diposisikan maju/mundur sebelum Controller bekerja
·    Kecepatan unit terlalu tinggi
·    Tekanan oli terlalu rendah.

42.  Lampu Hijau EGS “S” Menyala Pada Saat Unit Bekerja
Penyebabnya adalah :
·    Speed Signal terjadi gangguan.

43.  Lampu Orange EGS “T” Berkedip Cepat
Penyebabnya adalah :
·    Terjadi short circuit ke ground

44.  Service Brake Tidak Mau Release
Penyebabnya adalah :
·    Back Pressure pada brake circuit terlalu tinggi.
·    Piston pada wheel brake end atau disc jammed.

45.  Steering Terasa Lambat / Berat
Penyebabnya adalah :
·         Priority Valve tidak berfungsi.
·         Sistem kemasukan udara.
·         Output pressure of pump terlalu rendah.

D. Pada MOTOR GRADER


46.  Direct Drive System
a.     Main Clutch Slip :
·    Engage spring lemah.
·    Stelan/adjustment plate kurang rapat.
·    Keausan plate & disk berlebihan.
·    Disk rusak.
b.     Main clutch lever operating force terlalu ringan :
·          Spring lemah.
·          Lingkage dari pedal sampai clutch ada yang patah.
c.     Transmisi Gear susah masuk
·         Control linkage.
-       Penyetelan/tidak tepat.
-       Deformasi / bengkok.
·         Transmisi.
-       Keausan atau kerusakan pada bearing.
-       Keausan atau kerusakan pada gear shaft
-       Kerusakan pada shifting fork shaft.
·         Lainnya.
-       Clutch tidak bisa engage dengan sempurna.
-       Inersia brake tidak bekerja dengan sempurna.
-       Oli pelumas yang digunakan terlalu kental.
d.     Transmisi netral dengan sendirinya
e.     Control Linkage.
·         Kondisi kontrol linkage sudah rusak.
·         Shift lever bisa bergerak oleh gerakan/goncangan unit.
f.     Transmisi
·         Shifter aus atau mengalami perubahan bentuk.
·         Keausan pada interlock device.
·         Spring pada interlock defice sudah lemah atau patah
g.     Transmisi  slip :
·         Backlash antara gear terlalu besar.
·         End play terlalu besar.
·         Spline pada hub aus atau ujung hub sudah aus.
·         Main shaft bearing sudah aus.

47.  Parking Brake Tidak Mau Release.
·         Penyetelan tidak tepat.
·         Cable macet.
·         Lever tidak bisa digerakkan dari posisi engage ke disengage.

48.  Hydraulic Drift Besar :
·         Kebocoran pada silinder hidrolik.
·         Kebocoran pada control valve.
·         Kebocoran pada hose-hose.

49.  Terjadi  Keausan  Yang  Berlebihan  Pada Front Wheel
·         Penyetelan toe-in diluar standart.

50.  Front  Wheel  Bergetar  ( Sway )  Ketika Berjalan
·         Penyetelan toe-in diluar standart.
·         Tekanan pada masing-masing ban depan tidak sama.
·         Kontak ball nut jelek.
·         Pemasangan roda tidak benar.
·         Pemasangan front wheel bearing nut kendor.

E. Pada EXCAVATOR


51.  Work Equipment Low Power disebabkan  oleh :
Catatan : Engine Good Condition.
·         Flow rate pump rendah (internal leakage pada pump besar).
·         Internal leakage pada control valve besar.
·         Internal leakage pada Actuator besar.
·         Setting tekanan main relief valve rendah.
·         Oil Hidrolik kurang.

52.  Terjadi Abnormal Noise pada Hydraulic Pump disebab-kan Oleh :
·         Oil hidrolik kurang.
·         Strainer untuk saluran suction buntu.
·         Jarak antara rocker cam dan shoe retainer besar.

53.  Hydraulic Oil Over Heating disebabkan Oleh :
·         Salah pemakaian oil.
·         Hydrolic oil cooler buntu.
·         Setting Main Relief Valve terlalu tinggi.

54.  Travel Deviation Out Of Standart disebabkan Oleh :
·         Ketegangan track kanan & kiri tidak sama.
·         Internal leakage Travel Motor kiri & kanan tidak sama.
·         Kebocoran pada saluran swivel joint untuk Travel Motor RH & LH tidak sama.
·         Flow rate pump untuk Travel Motor RH & LH tidak sama.
·         Adjustment lever travel LH & RH tidak sama.       

55.  Swing Speed Lambat disebabkan Oleh :
·         Adjustment PPC untuk swing terlalu longgar.
·         Internal leakage Swing Motor besar.
·         Internal leakage spool swing besar.
·         Setting safety valve untuk swing terlalu rendah.

56.  Starting Motor tidak bisa berputar saat starting Switch dari posisi “OFF” diputar ke posisi start disebabkan oleh
·         SG pada battery rendah.
·         Starting Motor rusak.
·         Battery relay rusak.
·         Starting switch rusak.
·         Fuse link putus.
·         Safety relay rusak.
·         Lihat wiring diagram.

57.  Engine Oil Pressure Monitor Panel tidak mau mati ketika Engine posisi “Idle” disebabkan oleh :
·         Oil pressure switch jamed tertutup.
·         Tekanan oil engine terlalu rendah.
·         Oil Engine kurang.
·         Strainer oil engine buntu.
·         Terjadi short pada wiring untuk oil pressure monitor.

F. Pada PART  INVENTORY


58.  Periodical Replacement Part  yaitu :
Item-item yang secara periodik diganti seperti yang tertulis di buku operation and maintenance manual.
Contohnya : Filter elements (full flow, fuel, by-pass, corrosion, air cleaner, transmission, steering, hydraulic oil dan sebagainya.

59.  Consumable parts yaitu :
1.     Item-item yang harus diganti karena rusak diapakai.
Contohnya:
·         Parts yang berhubungan dengan perlengkapan earth-moving seperti blade dan bucket (teeth, cutting edges, end bits, ripper point, bolt dan nut).
·         Parts yang berhubungan dengan undercarriages (shoe assemblies, link assemblies, carrier roller assemblies dan beserta komponen-komponen partnya seperti segment teeth, final drives dan wear guards).
·         Carbon brushes, brake dan clutch disc linnings brake pads, rivets (termasuk KES items) dsb.
2.  Atau  Item - item  yang tidak rusak dipakai akan tetapi relatif secara periodik diganti (biasanya item yang berhubungan dengan electrical system).
Contohnya: Fuse, bola lampu, V-belts dan sebagainya.

60.  Vital Parts yaitu :
1.     Item-item yang harus diganti karena materialnya sudah tua atau membutuhkan ukuran yang tepat.
Contohnya: Gears, bearings, shafts, pins, rods, springs, bushings, cylinder heads, valves, liners, pistons, batteries dan sebagainya.
2.     Item-item yang membutuhkan tahan uji atau dengan ratio tahan uji atau dengan ratio tahan uji lebih dari 0,9 pada 15.000 jam operasi (20.000 jam kerja untuk dump truck).
3.     Item yang mana kalau rusak tidak mesti diganti seperti componen part yang di las.
Contohnya: Cases, cover, brackets, main frames, track frames dan sebagainya.

61.  Losable parts yaitu :
Item-item yang sangat rendah ratio kerusakannya tetapi dapat hilang dalam operasi unit atau proses repair.
Contohnya : Starting key, radiator caps, fuel caps, hydraulic oil tank caps dan sebagainya.

62.  Injurable parts yaitu :
1.     Item yang sangat rendah ratio penggantinya, tetapi sangat tinggi resiko rusaknya selama operasi atau transportasi dari unit tersebut.
Contohnya : Mirrors, window glass, lamps (termasuk KES items) dan sebagainya.
2.     Item yang sudah menjadi sifatnya dan juga sangat tinggi kemungkinan, rusaknya selama operasi atau transportasi dari unit tersebut.
Contohnya : Hoses (termasuk KES items) pipings dsb.

63.  Unreusable parts yaitu :
Item-item yang harus diganti pada proses reasembling setelah overhoul.
Contohnya : Gasket, shims, oil seal, rings, gasket kit, O-ring (termasuk KES item) dust seals dan sebagainya.

64.  Common parts yaitu :
KES item tetapi tidak termasuk kode 1 s/d 6 seperti diatas (Parts yang umum).
Contohnya : Bolt, nuts, washers, nipples, elbows, studs  dan sebagainya.

65.  Parts Asemblies yaitu :
Parts assemblies ini tidak termasuk kode 1 s/d 7 seperti diatas.
Contohnya : Water pumps, generators, alternator, starters, transmissions, torque converters, hydraulic pumps, cylinder valves, turbochargers dan sebagainya.